on Senin, 26 November 2012


Bila menyebut game sepakbola, maka keluarlah dua judul paling populer saat ini, FIFA besutan Electronic Arts (EA) dan Pro Evolution Soccer (PES) buatan Konami.

Sejak dahulu, keduanya mempunyai basis penggemar yang kuat. Secara kebetulan, tahun ini keduanya meluncurkan versi terbaru nyaris secara bersamaan, yakni FIFA 13 dan PES 2012.

FIFA dari EA mempunyai kekuataan di grafis lebih mumpuni sejak dahulu, namun agak lemah dalam soal gameplay. Tapi sejak FIFA 12, game ini mulai berbenah untuk mendapatkan gameplay yang lebih natural.

Alhasil, ketika FIFA 13 akan diluncurkan mulai menjadi bahan pembicara diantara penggila game bola.

Konami sebaliknya, dahulu PES memang kuat di gameplay tapi agak kurang dalam mempermak wajah pemain ke bentuk digital. Sekarang berubah, tampilan grafis menjadi hal yang penting untuk memanjakan mata plus gameplay yahud. Kombinasi yang sangat pas.


Grafis


EA mendapatkan lisensi eksklusif dari FIFA Pro. Dengan restu badan sepak bola dunia itu, FIFA 13 bisa memanfaatkan semua logo, nama pemain, jersey, stadion dan lain sebagainya dengan sebaik-baiknya.

FIFA 13 memanfaatkan betul lisensi untuk memperkaya, tidak hanya liga-liga top Eropa bahkan hingga ke liga negara lain, baik di Asia, Amerika Selatan hingga Afrika.

Pengalaman EA mengolah grafis tak perlu diragukan lagi. Di sini makin terlihat pemain semakin nyata. Tidak hanya wajah, potongan rambut bahkan ukuran tinggi badan disesuaikan dengan aslinya.

Lihat saja wajah Joe Hart -- Kiper utama Manchester City dan Timnas Inggris-- di bawah ini, sangat detil. Bahkan hingga ke tahi lalatnya juga sangat pas.













Joe Hart di FIFA 13

Grafis di FIFA 13 memang semakin nyata, natural dan matang. Coba lihat saja tengkuk Patrick Evra dari Manchester United, tampak buliran keringat yang mengucur dari pemain ini pasca bermain beberapa menit.















Tapi tunggu dulu, PES 2013 juga memiliki grafis yang tak kalah memukaunya. Lekuk wajah juga mirip dengan pemain aslinya, detilnya juga dibuat sangat pas. Lihat bentuk tubuh Cristiano Ronaldo dari Real Madrid, bentuk ototnya pun terlihat menonjol.












Ronaldo di PES 2013

Nyaris tak bisa menilai mana yang lebih baik grafis antara FIFA 13 dengan PES 2013, semuanya layak diberi 'bintang lima' karena kemiripannya.

Sedikit catatan, perbedaan wajah di antara kedua game ini mungkin terlihat saat di-zoom, garis wajah pemain di PES 2013 terlihat lebih 'keras' dibandingkan FIFA 13.

Oh ya, FIFA 13 tentu mempunyai nilai plus lainnya. Dengan lisensi yang dimiliki terlihat semakin nyatakan bila Ashley Cole menggunakan jersey Chelsea FC, ketimbang menggunakan jersey polos 'London FC'?












PES 2013













FIFA 13


Gameplay 


Konami masih mempertahankan gameplay yang terkenal luwes dalam mengolah si kulit bundar.
Bagi yang termasuk penggemar setia PES, tak ada perubahan berarti dalam memainkan si pemain. Perubahan agak terasa dari teknik permainan dan saat menjebol gawang.

Pemain terkenal seperti Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney hingga Lionel Messi semakin bertenaga dalam melakukan tendangan atau sekedar passing.
Bagi yang senang melakukan taktik umpan teroboson, semakin dimanjakan di PES 2013.












Namun lain halnya saat menjajal sundulan untuk menjebol gawang lawang. Duh, susahnya, lebih mudah bikin gol dari tendangan jara jauh!












Nah, hal serupa juga dirasakan ketika beralih ke permainan FIFA 13. Kecepatan saat berlari, menggocek one on one player atau menembak ke sudut gawang sama asyiknya dengan si kompetitor.
Kesulitan agak dirasakan saat melakukan umpan crossing, penempatan posisi badan harus pas untuk menghasilkan umpan silang yang baik.

Intinya, FIFA 13 semakin lebih baik dalam memberikan sentuhan gameplay.


























Agak canggung memang bila pemain yang sudah lama menekuni PES kemudian beralih ke FIFA. Terlebih yang terbiasa dengan lapangan 'lebih kecil' di PES 2013, perlu kerja ekstra untuk menerapkan taktik di lapangan lebar ala FIFA 13.
















Fitur & Taktik


Soal fitur, boleh dikatakan keduanya nyaris sama walau dengan nama yang berbeda. Mau bermain sparing dengan teman, meniti karir sebagai pemain dan manager atau bermain online. Keduanya menyajikan untuk pemain.

Perbedaan terjadi justru terjadi dalam soal mengubah gaya bermain dan taktik.
Di PES 2013, pemain lebih banyak diberi pilihan dalam mengotak-atik taktik yang diterapkan, sedangkan di FIFA 13 tidak sebanyak dan seluas di PES 2013.













Taktik di PES 2013

 











Taktik di FIFA 13

Perbedaan lainnya yang tergolong kecil tapi tak kalah penting adalah saat pemain selebrasi usai mencetak gol. Di PES 2013, perayaannya jauh lebih beragam dengan mengambil momen-momen tertentu secara close up.














Sedangkan, FIFA 13, fokus kamera lebih mengambil mode wide tanpa zoom guna melihat mimik wajah pemain.













Tapi FIFA 13 punya kelebihan saat kamera mengambil posisi broadcast, karena setiap sudut pengambilan gambar dibuat seperti saat mengambil gambar di pertandingan di layar kaca. Dikomparasi detikINET dengan mode live broadcast di PES 2013, yang terjadi justru dibuat kebingungan dan pusing melihatnya.

Membuat gol cantik dari tendangan bebas memang menjadi kebanggaan bagi pemain. Nah, di FIFA 13 Anda akan dibuat semudah mungkin untuk menempatkan bola mati ke tiang sudut gawang. Berbeda dengan PES 2013, mencetak gol tak hanya sekadar memencet tombol 'kotak'.

Lain halnya dengan tendangan penalti. Di PES 2013, justru sangat mudah mengeksekusi tendangan titik dua belas pas. Di FIFA 13 tidak cuma arah dan posisi bola yang harus ditentukan, kekuataan tendangan bola justru bingung dengan arah yang bergerak-gerak. Bukan tidak mungkin, pemain bisa terpeleset saat menendang bola.


Ronaldo vs Messi


Rivalitas antara FIFA 13 dan PES 2013 bukan hanya terjadi dalam model permainan dan basis fans semata.
Karena cover kedua game ini juga menampilkan bintang yang tengah bersinar, Lionel Messi milik Barcelona dan mega bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo.

Kedua pemain klub liga Spanyol ini memang digadang-gadang sebagai pemain terbaik di kolong langit. Keduanya sama-sama hebat, dan mempunyai basis penggemar yang sama-sama loyal.












Tentu saja baik Konami dan EA memanfaatkan aura bintang keduanya untuk menarik pembeli. Siapa tahu kesukaan terhadap salah satu pemain, bisa menjadi pertimbangan untuk membeli.













Persaingan juga terlihat saat keduanya diminta untuk menjadi bintang iklan untuk promosi.
Soal ini, FIFA 13 menang. Karena selain Messi, tampak pula bintang lainnya seperti Joe Hart dan Alex Oxlade-Chamberlain.


Hasil Akhir


Konami mempertahankan gameplay-nya yang memikat dan EA meningkatkan grafis permainan. Keduanya sama bagus dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Yang gemar dengan permainan taktik dan umpan terboson terukuran bisa memilih PES 2013. Namun bila suka permainan dengan umpan-umpan jauh dan memanfaatkan lebar lapangan, cocok bermain di FIFA 13.













Selain soal selera, masa kebiasaan juga menjadi pertimbangan. Bila Anda yang sudah cukup lama menggeluti PES lalu mendadak pindah ke FIFA tentu saja akan mengalami 'jetlag'.
Namun bila membutuhkan segala hal yag lebih prefeksionis di grafis, tentu saja FIFA 13 menjadi jawaban.













Tak adanya lisensi lengkap seperti FIFA, bukan masalah besar bagi PES. Karena beberapa liga pun masih memberikan izinnya untuk dipakai di PES 2013.

Lalu mana yang pantas menjadi raja lapangan hijau? Hal seperti cukup sulit diputuskan, mengingat keduanya sama-sama menawarkan nilai lebih.
Ingat, lebih daripada itu, menjunjung tinggi sportifitas fair play yang bisa dipetik dari game ini jauh lebih penting!

Sumber : detikInet
Periode Pembentukan Konsep Planet X, Nibiru dan Kiamat 2012

Kita mulai dari tahun 1846
Pada tanggal 30 September 1846, satu minggu setelah planet Neptunus ditemukan, seorang ahli matematika Perancis bernama Le Verrie mengumumkan kemungkinan masih adanya planet lain di tata surya kita yang belum ditemukan. Ia menggunakan teori mekanika Newton untuk mengukur gangguan orbital Neptunus dan menyimpulkan bahwa gangguan ini pastilah disebabkan oleh gaya gravitasi planet lain.

Pada 10 Oktober tahun yang sama, Triton, bulannya Neptunus ditemukan. Dengan penemuan Triton, maka para astronom dapat menghitung kembali massa planet Neptunus. Namun diluar perkiraan mereka, mereka menemukan massa Neptunus lebih besar 2% dari yang diperkirakan. Perhitungan ini sudah memasukkan pengaruh gravitasi Uranus. Bahkan ketika pluto ditemukan pada tahun 1930, para ilmuwan menyimpulkan bahwa pluto tidak cukup besar untuk mempengaruhi massa Neptunus.

Jadi astronom kembali berusaha mencari planet lain yang dianggap bertanggung jawab atas gangguan massa Neptunus.

Planet lain yang belum ditemukan itulah yang disebut planet X. Jadi planet X sesungguhnya adalah sebuah penyebutan planet yang dipercaya ada, namun belum ditemukan. Konsep ini sesungguhnya telah ada sejak tahun 1840an. Bukan sesuatu yang baru.

Misteri anomali massa Neptunus terus bertahan hingga tahun 1980.

Tahun 1966
Michael D. Coe, seorang peneliti dan penulis mulai mempopulerkan konsep kiamat 21 Desember 2012 yang didasarkan pada perhitungan kalender suku Maya. Konsep Michael D Coe terus dikutip oleh banyak penulis hingga tahun 1990an.

Tahun 1976
Sebuah buku kontroversi berjudul "The twelfth Planet" diluncurkan oleh Zecharia Sitchin. Dalam bukunya, Sitchin menginterpretasikan kembali tulisan Sumeria kuno yang telah berumur 6.000 tahun dengan mengganti nama dewa-dewa Sumeria dengan nama-nama planet hipotetis.

Menurut Sitchin, pada masa sebelum ada planet bumi, ada sebuah planet yang bernama Tiamat yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Suatu hari orbit Tiamat dimasuki planet raksasa lainnya yang besarnya sekitar 20 kali Jupiter. Planet ini bernama Nibiru. Nibiru sendiri berarti "tempat persimpangan" atau "tempat terjadinya transisi".

Perjumpaan ini menyebabkan Tiamat bertabrakan dengan salah satu bulan Nibiru. Pecahan dari tabrakan ini menyebabkan terbentuknya planet Bumi.

Menurut Sitchin, Nibiru adalah tempat berdiamnya satu ras alien yang bernama Annunaki yang memiliki periode orbit 3.630 tahun mengelilingi matahari. Annunaki yang selamat dari tabrakan itu kemudian datang ke bumi. Lalu ceritanya berkembang. Annunaki konon katanya memodifikasi genetika primata di bumi dengan cara mencampurnya dengan gen mereka sendiri untuk menciptakan homo sapiens (manusia) sebagai budak mereka.

Ketika Annunaki meninggalkan bumi, mereka membiarkan manusia (yang merupakan primata hasil modifikasi genetika) memerintah bumi hingga mereka datang kembali ke bumi.

Para pengikut Sitchin kemudian mengambil konsep dan istilah planet X untuk menggambarkan planet Nibiru. Bagi mereka Planet X yang sedang dicari-cari sesungguhnya adalah Nibiru.

Inilah pertemuan pertama antara konsep Planet X dan Nibiru.

Para pengikut Sitchin kemudian juga menghubungkan kedatangan kembali Nibiru dengan perhitungan kiamat kalender suku Maya. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa Planet Nibiru akan masuk ke orbit bumi pada tanggal 21 Desember 2012.

Ingat bahwa gravitasi planet akan mempengaruhi planet lain yang didekatnya. Nibiru yang disebut memiliki besar 20 kali Jupiter dipastikan akan membawa kehancuran bagi planet bumi.

Sekarang Planet X, Nibiru dan kiamat 2012 sudah terhubung.

Timbul tenggelamnya konsep Nibiru dan kiamat 2012
Tahun 1980an
NASA mengumumkan bahwa anomali massa Neptunus ternyata adalah sebuah kesalahan pada data observasi. Setelah data tersebut diperbaiki, maka tidak lagi ditemukan kesalahan orbital. Misteri yang bertahan sejak 1840an terpecahkan.

Wacana Nibiru dan kiamat 2012 mulai tenggelam perlahan-lahan.

Tahun 1983
Headline media-media menulis bahwa dua astonom bernama Neugebauer dan Houck menemukan sebuah planet yang seukuran Jupiter melanglang buana di antariksa sekitar 2 miliar kilometer dari matahari.

Orang-orang mulai bertanya-tanya, apakah ini mungkin tanda keberadaan Nibiru.

Namun ternyata media salah ! Neugebauer dan Houck hanya mengatakan bahwa mereka menemukan ketidakberaturan dalam spektrum infrared. Ini bisa berarti apa saja, mulai dari sebuah planet hingga sebuah galaksi.

Tidak berapa lama, kedua astronom tersebut mengkonfirmasi bahwa temuan mereka menunjukkan adanya sebuah galaksi (Ultra luminous infrared galaxies - ULIRGs), bukan planet. ULIRGs adalah tempat dimana bintang-bintang lahir.

Tahun 1994Seorang peneliti dan astrolog bernama John Major Jenkins menerbitkan sebuah buku yang berjudul "Tzolkin : Visionary Perspectives and Calender Studies"

Dalam bukunya ia menafsirkan arti periode-periode kalender Maya. Bukan sesuatu yang baru, namun Jenkins kembali mempopulerkan konsep kalender maya yang telah dipopulerkan sebelumnya oleh Michael D Coe. Jenkins dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam penyebaran kembali konsep kiamat 2012. Kiamat 2012 kembali mendapat perhatian dunia, didorong oleh publikasi buku Jenkins. 
Tahun 1995
Seorang paranormal bernama Nancy Lieder mengklaim bahwa ia diperingatkan oleh suatu ras alien yang tinggal di sebuah planet yang terletak di sistem planet Zeta Reticuli bahwa Nibiru akan menghancurkan bumi pada Mei 2003.

Tahun 2003
Ramalan Nancy Lieder meleset. Mei 2003, dunia tidak kiamat. Nancy Lieder mengkoreksi ramalannya menjadi tahun 2012.

Tahun 2005
Nasa mengumumkan bahwa pada tanggal 21 Oktober 2003 sebelumnya telah ditemukan sebuah planet baru kesepuluh yang diberi nama Eris. Orang-orang segera mengasosiasikannya dengan Nibiru.

April 2006
Arti kata Planet didefinisikan ulang. Berdasar pada definisi baru ini, Eris masuk kedalam kategori planet mini bersama Pluto. Lagipula karakter Eris sangat jauh dari Nibiru. Periode orbit Eris hanya 556,7 tahun.

Tahun 2007 - sekarang
Konsep kiamat 2012 kembali dihidupkan oleh beberapa buku populer. Namun kali ini, Nibiru bukan dianggap sebagai penyebab kiamat, melainkan badai matahari (solar maximum). Nibiru hanya menjadi wacana sampingan, tertutup oleh popularitas badai matahari.

Sumber : xfile-enigma
Huzaifah al-Adawiyyu berkata, ”Pada saat terjadinya Perang Yarmuk, aku mencari anak pamanku dengan membawa sedikit air. Aku berkata, ‘Jika anak pamanku akan meninggal dunia, aku akan memberinya air dan mengusap wajahnya dengan air.’ Ketika aku dapat menemukannya, aku berkata, ‘ bagaimana kalau engkau aku beri minum?’ Ia memberi isyarat kepadaku bahwa ia ingin minum, tiba-tiba orang lain berkata,’ Air, air.’ Anak pamanku memberi isyarat kepadaku agar aku pergi kepada orang tersebut. Aku pun mendatangi orang tersebut dan ternyata ia adalah Hisyam bin al-As. Aku berkata, ‘Bagaimana kalau engkau aku beri minum?’ Hisyam mendengar suara orang lain, ‘Air, air.’ Hisyam memberi isyarat kepadaku agar aku pergi kepada orang tersebut. Aku pun mendatangi orang tersebut, tetapi ternyata ia telah meninggal duni. Aku balik ke tempat Hisyam, ternyata ia telah meninggal dunia. Kemudian, aku balik ke tempat anak pamanku, ternya ia juga telah meniggal dunia. Semoga Allah merahmati mereka’.”
Begitulah ketiga syuhada di atas membuat contoh tentang berkorban untuk orang lain, yaitu mendahulukan orang lain atas dirinya. Itulah akhlak orang muslim dalam hidup ini.


Dikutip dari Ensiklopedia Muslim (Minhajul Muslim).
The Gingerbread Man
Once upon a time a little old woman and a little old man lived in a cottage. One day the little old woman made a gingerbread man. She gave him currants for eyes and cherries for buttons. She put him in the oven to bake.

The little old woman and little old man were very hungry and wanted to eat the gingerbread man. As soon as he was cooked, the little old woman opened the oven door. The gingerbread man jumped out of the tin and ran out of the open window shouting, ‘Don’t eat me!’



The little old woman and little old man ran after the gingerbread man.
‘Stop! Stop!’ they yelled.The gingerbread man did not look back. He ran on saying,
‘Run, run as fast as you can! You can’t catch me, I’m the gingerbread man!’

Down the lane he sped when he came to a pig. ‘Stop! Stop! I would like to eat you,” shouted the pig. The gingerbread man was too fast. He ran on saying
“Run, run as fast as you can. You can’t catch me, I’m the gingerbread man.

A little further on he met a cow. ‘Stop! Stop! little man,’ called the hungry cow, ‘I want to eat you.’ Again the gingerbread man was too fast. He sped on down the road saying, “Run, run as fast as you can. You can’t catch me, I’m the gingerbread man.”




The cow began to chase the gingerbread man along with the pig, and the little old woman. But the gingerbread man was too fast for them.
It was not long before the gingerbread man came to a horse. ‘Stop! Stop!’ shouted the horse. ‘I want to eat you, little man.’ But the gingerbread man did not stop. He said,’Run, run as fast as you can. You can’t catch me, I’m the gingerbread man.’
The horse joined in the chase. The gingerbread man laughed and laughed, until he came to a river. ‘Oh no!’ he cried, ‘They will catch me. How can I cross the river?’
A sly fox came out from behind a tree. ‘I can help you cross the river,’ said the fox. ‘Jump on to my tail and I will swim across.’
‘You won’t eat me, will you?’ said the gingerbread man.
‘Of course not,’ said the fox. ‘I just want to help.’
The gingerbread man climbed on the fox’s tail. Soon the gingerbread man began to get wet. ‘Climb onto my back,’ said the fox. So the gingerbread man did. As he swam the fox said, ‘You are too heavy. I am tired. Jump onto my nose.’ So the gingerbread man did as he was told.
No sooner had they reached the other side, than the fox tossed the gingerbread man up in the air. He opened his mouth and ‘Snap!’ that was the end of the gingerbread man.




 
Sumber : topmarks